Senandung nada yang syahdu memanjakan indera pendengaran, alunan nya membawaku berimajinasi terbang melayang di semesta kita. Tak ada ragu untukku mengikuti setiap nada nya, tak ada ragu untukku menikmati setiap bait lantunan nya. Aku tersipu, aku memejam hingga langit tak lagi terang. Aku larut dalam keindahan nya, aku larut dalam suasana nya. Langit seakan memanjakanku dengan pelangi yang nampak tersenyum, mengesankan hingga mataku berbinar ketika menatapnya. Semestaku, dia indah dan akan terus begitu.
Air mengalir membawa kesegaran, angin berhembus membawa kesejukan, matahari bersinar sebagai penerang dan pelangi akan selalu indah dengan semua warna nya yang menyenangkan. Semua berjalan, semua berputar, semua indah ketika di nikmati. Aku mencintaimu, aku menikmati setiap detik kebersamaan kita. Aku merindukanmu, aku merindukan setiap genggaman tangan kita. Aku menyayangimu, aku selipkan sayangku untuk setiap kecupan di keningmu. Aku nyaman berada di sampingmu, aku panjatkan doa agar semua ini berlangsung selamanya.
Sayangnya, semakin lama rasaku semakin bertanya, benarkah semua perasaannya hanya untukku? Atau mungkinkah dia tak membawa hatinya dari masalalunya untuk kemudian menerimaku? Apa arti kita untuknya? Apa arti semua kebersamaan kita? Apa semua dilakukan tanpa hati dan perasaan untukku? Apa semua ini hanya karena kamu mengasihaniku? Apa semua ini karena kamu hanya sekedar "menghargai" usahaku? JIka memang begitu, sandiwara mu berhasil. Berhasil membuatku berharap jauh tentang kita, berhasil membuatku hanya menatapmu, berhasil membuatku berdoa kamulah sosok terakhir di hidupku, berhasil membuatku menjadikanmu duniaku.
Jika selama ini kamu berpura-pura untuk semua pedulimu, untuk semua sayangmu, untuk semua kata manismu, untuk semua kebersamaan kita, untuk semua rencana yang telah kita rencanakan, bahkan untuk semua hal yang kita bicarakan maka akupun akan berpura-pura tak pernah mencintaimu, tak pernah bersama denganmu, tak pernah merencanakan apapun denganmu, tak pernah mempedulikanmu, bahkan jika kamu mau aku akan berpura-pura tak pernah mengenalmu.
Semua tentang kamu, semua tentang kita. Tak hanya waktuku, tak hanya keseharianku tak hanya bahagiaku, tak hanya senyummu, tapi semua duniaku hanya mengenai kamu dan untukmu. Semua ucapan sayangku tak pernah sekedar aku mengucapkannya, semua peduliku tak pernah hanya sekedar sandiwara. Hati dengan semua perasaan didalamnya akan sangat mengerti dan dapat membedakan mana yang hanya bersandiwara dan mana yang tulus dilakukan. Sekian lama aku terus bertanya dengan terus meyakinkan diriku bahwa semua ini nyata, bukan hanya sekedar sandiwara. Nyatanya? pandanganmu tak hanya memandangku, perasaanmu tak hanya untukku, kamu peduli ketika aku memintanya, di hatimu tak hanya ada namaku bahkan mungkin tak pernah ada namaku dihatimu hingga saat ini.
Aku yang selalu kamu bandingkan, aku yang selalu kamu tertawakan, aku yang selalu rendah di matamu, aku yang tak pernah kau hiraukan, aku yang bukanlah apa-apa bagimu. Teruslah hidup dalam sandiwaramu, teruslah berpura-pura hingga kelak kamu mengerti sakitnya hidup bersama sosok yang raganya kau miliki tapi tidak dengan semua hati dan perasaannya. Memang perasaan tak pernah salah, aku yang tak salah memilihmu sosok yang layak aku cintai dan kamu yang tak salah memilih untuk bersamaku karena menghargai semua perjuanganku serta perasaanku.
Aku menjalani peranku atas dasar semua rasaku untukmu dan kamu menjalani peranmu atas dasar logika yang menuntunmu membalas semua sikapku, rasaku hingga kamu rela bersandiwara sejauh ini.
Terimakasih karena telah ikut bersama-sama berusaha dalam hubungan ini. Aku yang berusaha menjaga hubungan kita atas dasar rasa, kamu yang berusaha membuatku seakan kamupun bersikap sama. Tenang, semua takkan ada yang berubah. Kamu akan terus menjaga peranmu dengan baik dan akupun akan terus menjaga agar kamu tak pernah tahu bahwa aku telah mengetahui semua sandiwaramu. Niat kita baik, semoga ada jalan terbaik bagi kita berdua. Jika kini kamu berusaha menumbuhkan rasa maka aku akan berusaha mengurangi rasa. Aku tak mau melihatmu hidup dalam ke-pura-pura-an, aku tak butuh raga tanpa hati di dalamnya, aku tak butuh sosok yang menggenggam tanganku dengan raganya dan menggenggam harapan dengan sosok lain di hatinya. Pengorbananmu sudah terlalu besar untukku, tak semua orang dapat memainkan peran hebat ini dengan sangat sempurna dan sekarang kamu telah sangat sempurna menjalani peranmu hanya untuk menjaga perasaanku.
Terimakasih teruntuk kamu yang raganya terus bersamaku dan hatinya yang tak pernah dapat kumiliki. Jadilah dirimu sendiri, ikuti hati dan pikiranmu, jangan pernah lepaskan salah satu diantara mereka berjalan sendirian. Tak semua yang dianggap baik itu bagus, tak semua yang dianggap buruk itu jelek. Pahamilah, mengertilah, sikapilah. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar