Pagi ini aku membutuhkan cahaya.
Dinginnya membekukan badan bahkan hingga hati dan pikiran. Aku butuh kamu.
Cahayaku.
Tak usah tahu arti senyumku, tak usah
tahu isi perasaanku. Semua tentang kamu. Perlahan aku mulai menyimpan rasa
untukmu, yang membuat pagiku terbuat dari rasa rindu untuk berbagi kisah
denganmu, berbagi suka duka berdua. Rasa rindu ini tak bertepi, izinkan aku memelukmu walau sebatas mimpi. Bagiku memelukmu membuatku merasakan
kenyamanan, menggenggam tanganmu membuatku tenang. Berhenti berharap tak
berarti aku berhenti berusaha untukmu, aku tak pernah berharap untuk diharapkan
olehmu. Tapi ketika kamu berharap aku ada, aku akan selalu ada untukmu. Cinta
takkan pernah terasa benar-benar ada, tanpa sakit didalamnya. Diam di sebuah
penyesalan dan berjalan untuk setiap langkah harapan. Perih dan luka memberi
kita kekuatan. Senang dan tawa bahagia bahkan hanya membuat kita semakin rapuh
ketika kelak terjatuh.
Ini hanya antara aku dan kamu.
Aku terlalu nyaman untuk beranjak.
Aku terlalu sakit untuk bertahan. Bertahan atas nama rasa, melepas atas nama
kecewa. Ketika aku menerimamu disini, maka aku harus siap untuk melepasmu disana.
Aku takkan pernah menyesal mengenalmu, aku takkan pernah menyesal mencintaimu.
Darimu aku belajar, apa itu cinta dan sakitnya. Darimu aku tahu bagaimana
indahnya ketika aku dapat menggenggam, memeluk, merasakan indahnya cinta dikala
senja menyapa. Tak usah seseorang yang sempurna, aku senang memilikimu, aku
senang bersamamu. Selalu ada kata cinta disetiap kita berbincang
berdua. Aku menikmati setiap tawa kita, aku menikmati setiap airmata kita, aku
menikmati setiap waktu kita bersama. Aku suka senyummu, menenangkan. Aku suka
tawamu, menyenangkan. Cahayamu memancarkan kerinduan. Layaknya malam merindukan
siang
Love is not about how much you
say "I Love You" but how much you prove that it's true
Tak pernah sebahagia dan senyaman
ini sebelumnya. Ketika tak pernah sanggup untuk mengatakan, maka ku hanya bisa
menunjukkan. Waktu tak pernah salah, karena dia berjalan dengan kita. Waktu
takkan pernah bisa terulang karena dia mengajarkan kita tentang penyesalan. Aku
tak banyak berharap, aku tak banyak meminta. Senyummu, tawa candamu cukup
bagiku. Ya, canda, tawa, bahagia, suka, duka dan semua tentang kita. Takkan
pernah ada yang berjalan lurus tanpa ada halangan, begitupun dengan perasaan.
Terkadang rasa memang akan hilang, tapi itu hanya untuk beberapa orang. Tidak
untukmu yang memang layak mendapatkannya.
Aku merindukanmu. . . .
Merindukan cinta disaat kita
bersama.
Merindukan senyuman disaat aku
melihatmu.
Merindukan getaran disaat aku
menggenggammu
Merindukan kenyamanan disaat aku
memelukmu.
Merindukan dingin yang memberi
sebuah pelajaran.
Merindukan hangat yang memberi
sebuah kerinduan.
Aku merindukan sosok yang selama ini mendampingiku kemanapun, kapanpun dan disaat apapun. Kamu. Pernahkah kamu memahami arti kata cinta ? Terkadang sulit untuk mengerti bahwa hanya dengan mengenalmu aku dapat memahami apa itu cinta. Aku coba untuk menyelami duniamu, tak perlu waktu banyak untukku yakin kamulah penerima cinta yang layak. Nampak terlalu mudah untukku merasakan dan bahkan menyampaikannya padamu. Tapi tak usah khawatir, rasa ini takkan pernah berakhir. Bahagia itu bukan untuk dicari, tapi untuk dinikmati. Ya, nikmatilah aku dengan semua cintaku untukmu.
"Layakkah aku bersamamu?". Pertanyaan ini yang selalu terlontar ketika aku bersamamu, aku dengan masalalu ku yang buruk dimata mereka. Ya, mereka yang mengenalku, mendengar cerita mengenaiku, bahkan bersamaku dulu. Adilkah ketika mereka bersamaku saat ini tapi terus mengenali dan menilai sosok ku dulu? Apakah aku dengan buruknya masalalu ku tak pantas mencintai atau dicintai oleh sosok dengan masalalu nya yang baik? Jika memang tak pantas, maka bolehkah aku meminta mereka untuk teruslah berada di belakangku? Teruslah mengenaliku yang dulu, teruslah membuka lembaran buku usang, teruslah menyelami buruknya seseorang, teruslah berlari di masalalu ku. Dan selamat berimajinasi serta bergelut dengan penilaian serta pemikirannya. Inilah aku dengan semua buruknya masalalu ku, dengan semua bodohnya aku yang dulu. Tapi tanpanya, aku bukanlah aku yang sekarang. Aku yang belajar, aku yang berjalan, aku yang memperbaiki diriku, aku yang mempersiapkan diriku untuk masadepanku. Memang masalalu mu baik dan masalalu nya hebat, mereka berhak menilai masalalu ku sesuka hati, tapi mereka tak pantas menghakimiku. Waktu terus berjalan, manusia terus berubah. Mereka takkan pernah tau, mereka takkan pernah mengerti.
"History is a guide to navigation in perilous times. History is who we are and why we are the way we are"
Hujan merintik, angin berhembus dan daun bergoyang menikmati alunan indah kehidupan. Kertas kembali putih, tinta kembali akan tergores. Jika aku bisa memilih, izinkan dia menulis kisah cinta kita. Karena kelak putih akan selalu merindukan si hitam. Ya, dia yang memberi goresan indah di setiap ceritanya. Cerita cinta antara kita berdua, cinta yang hanya kita yang merasa. Karena kita adalah cinta yg sesungguhnya ada. Terkadang diamku bukan semata karena tak ingin melawan. Hanya saja bagiku senyummu lebih penting dari amarahku. Aku selalu suka ketika malam tiba. Dia membawakan kerinduan di penghujung mata yang perlahan memejam. Aku tak perlu balasan atas semua perasaanku kepadamu. Setidaknya kamu tahu dan merasakan. Tak usah mempertanyakan apa yang akan kulakukan dihubungan ini. Semua untukmu, untuk cinta dalam kata kita. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar