Berbahagialah

Berbahagialah

Jumat, 10 Januari 2014

Memeluk asa, menggenggam waktu.

I know where I'm going and I know the truth and I don't have to be what you want me to be, I'M FREE TO BE WHAT I WANT !!

Senja belum bersinar, langit masih dalam gelapnya. Aku disini terpejam dengan jutaan harapan dan doa. Bersama nada yang saling bersautan sejalan dengan lantunan irama yg menenangkan. Dinginnya, memberi sebuah pelajaran. Hangatnya, memberi sebuah kerinduan. Tak usah mencari ujung jalan ini. Tak usah mencari pangkal perasaan ini. Tak usah bertanya untuk siapa semua ini. Kelak kamu akan tau. Inilah indahnya perasaan. Ada sakit diantara ribuan kesenangan. Ada kekecewaan diantara ribuan harapan. Yang penting saya berusaha dan kamu tahu apa yang saya rasa buat kamu. Sisanya? 

Berbahagialah dengan bahagiamu bersama matahari dengan cahayanya dan pelangi dengan paduan warna indahnya yang berirama dengan waktu, beriringan dengan harapan, belajar dari kesalahan dan berguru dari masalalu. Hidup adalah proses, cintai setiap prosesnya untuk bisa memaknai arti kehidupan. Terbang se-tinggi dan se-bebas burung. Tapi jangan pernah lupa akan tanah yang memberimu "kehidupan".  Memiliki, tak sepenuhnya menggenggam. Memahami, tak sepenuhnya mengerti. Ini bukan soal cinta. Tapi soal bagaimana kamu menyikapi dirimu akan sosok yang sebenarnya ada untukmu tapi tak pernah kau lihat. Untuk saat ini, percuma aku berada disampingmu. Karena untukmu hanya dia yg kamu harapkan. Bagaimana bisa rasa ini ada, tanpa ada kamu didalamnya. Kita berbeda, bahkan didalam hal kecil sekalipun. Saya yang yakin dan kamu yang ragu. Dapatkah kita bersatu?

Memang tak semua rasa harus berbalas, biarkan semua indah pada waktunya. Seperti katamu: "Aku butuh waktu buat mengenal dan mencintai kamu. Biar waktu yang ngejawab semuanya". Tapi, saya sempat kehilangan hanya karena menunggu "siap" terlalu lama. Dan sekarang ketika saya pergi, apa kamu akan merasa "kehilangan"? Seketika saya ingin menjadi waktu dan menjawab: "Tak usah menungguku, karena aku takkan pernah bisa kembali dan hanya akan menyisakan penyesalan". Lantas apakah saya "hanya akan" menikmati setiap detik waktu untuk menunggumu? Bahkan ketika saya merasa dapat meyakinkanmu? Bukankah langit dan udara yang kita hirup sama. Lantas apa yang menjadi pembeda untuk kita tak bisa bersama?
 
Katanya sih perasaan yang tulus itu susah. Iya, susah nemu orang yang punya perasaan tulus itu buat kita. Terus kalo sekarang saya tulus? Mungkin kamu harus merasakan "kehilangan" terlebih dahulu untuk kamu merasakan dan menghargai "keberadaan". Takkan pernah ada yang selalu ada. Takkan pernah ada yang selamanya dimiliki. Masih susah untuk lepas dan berdiri sendiri. Terlalu bergantung dan mengandalkan oranglain. Terkadang menerima buruknya masalalu, tak semudah meminta baiknya masadepan. Biarlah waktu yg mengajarkan dan memberitahunya. Sekarang, besok ataupun setelah saya pergi jauh dari kehidupan ini. Mungkin tidak untuk saat ini, kelak suatu saat nanti. Ya, saat kamu siap dan saya telah menjadi lebih baik untukmu. Mimpi tak selalu indah, jalan tak selalu mulus, harapan tak selamanya sejalan dengan kenyataan. Beginilah hidup, biarkan air mengalir sampai ke samudera. Biarkan perasaan ini ada sampai kamu benar benar menyadarinya. 

In god we trust, in pray we hope, in love we do ! Let their master plan, let their leaders plan. For we all know that god is the best of planners and both plans are well in motion!!

Kamu bagai udara bagi makhluk hidup dan jarum bagi setiap detik jam yang berputar. Bersamamu aku tenang dan tak pernah ada alasan untuk berhenti mengingatmu, izinkan aku terlelap dalam indahnya kenangan dan harapan kita dahulu. Memelukmu dari belakang, menghirup aroma wangi tubuhmu membuatku tenang seakan awan yang nyaman terbang di langit senja. Menggenggam erat harapan, bersandar di puncak khayalan. Tak usah kau rasa semua dengan sesal yang berlarut, karena semua tak ada guna ketika kau hanya diam tanpa memperbaiki. Terlalu indah dilupa tapi terlalu sakit dirasa. Jika mengenangmu adalah dosa, maka mungkin aku adalah manusia paling berdosa di muka bumi ini, hanya saja saat ini itu bukanlah hak bagiku. Tidak bermaksud mengulang, hanya sekedar merindu. Semoga kamu mengerti, ini hanya sebatas rindu yg terbawa angin kenangan. Untukmu, selamat menjalani do'a dan harapan baru di pagimu. Untukku, kamulah isi do'a di setiap harapku. Terimakasih kamu selalu ada disini. Meski hanya nama dalam do'a.

Sempat berpikir: "Berkorban buat mereka yg tidak pernah sadar akan semua pengorbanan mu hanya seperti membangun masa depan tanpa arah tujuan". Tapi nyatanya proses belajar itu datang dari mana saja. Bahkan dari rasa sakit yg mendalam. Perpisahan bukanlah akhir, melainkan sebuah awal. Ya, awal untuk kamu menjadi pribadi yg lebih baik setelah kepergiannya. Biarkan malam bersenandung dengan kenangan di masa lampau yang perlahan menghilang. Dalam kehilangan kita belajar bagaimana cara menjaga yg seharusnya. Tetapi sebaik-baiknya kamu menjaga, suatu saat kamu pasti kehilangan. Karena pada dasarnya manusia hanya sekedar berusaha. Bumi ini berputar. Jangan terbang terlalu tinggi, jangan tenggelam terlalu dalam. Menjalani apa yang diyakini, mensyukuri apa yang tlah diberi. Untuk sesuatu yang indah itu butuh proses. Tak usah bertanya "kapan?" Karena dia akan datang disaat anda siap mendapatkannya.

Bukan sakitnya yg harus kamu duluin tapi belajar ikhlas dari setiap cobaan-Nya yg seharusnya lebih kamu duluin. Terkadang, rasa kehilangan membuat kita rapuh, tapi dari rapuh itu lah kita belajar menjadi pribadi yg lebih kuat. Sebuah kisah akan berakhir sedangkan sebuah harapan takkan pernah putus bahkan ketika kisah itu berakhir. Terbang tinggi ke langit dengan harapan, kembali ke tanah dengan kekecewaan. Teguran datang dalam semua cara. Maka, ketika ada tangan terjulur, julurkanlah tanganmu. Raih, genggam dan angkat. Siapapun dia. Karena saat ini orang sulit menghargai perbedaan. Padahal perbedaan ini yang dahulu "mempersatukan" kita. Manusia itu menghargai karena punya harga, merasakan karena punya rasa, mencintai karena punya cinta. Belajarlah kepada mereka yg tahu, bukan yg sok tahu. Belajarlah kepada mereka yg mau mengajarkan, bukan yg hanya menyalahkan. Namanya juga hidup. Yang terlihat baik ga selalu baik. Yang terlihat buruk tak selamanya buruk. Sebaik-baiknya orang baik, pasti pernah berbuat jahat. Sejahat-jahatnya orang jahat, pasti pernah berbuat baik. 

Don't love too soon. Don't trust too fast. Don't judge too soon. Don't quit too early. Don't expect too high. Don't talk too much. 

Tak semua orang suka akan kelakuanmu. Bahkan ketika kamu mengganggap dirimu sudah bersikap sebaik mungkin. Manusia lupa bahwa lisan merekalah yg akan membawa mereka menjadi apa dan siapa nantinya. Disini dan dikehidupan kekal nanti. Tegur ketika salah. Luruskan ketika menyimpang. Bantu ketika butuh. Ajarkan ketika perlu diajarkan. Dampingi ketika terseok. Takkan pernah ada sesuatu yang dapat terus berada dilangit ketika dia tercipta dibumi. Untuk itulah ada jarak antara langit dan bumi. Jarak yang merupakan proses kita mencapai langit dan kelak menjadi proses kita kembali. Teruslah membumi, setinggi apapun kamu terbang. Karena kelak kamu akan kembali mendarat di tanah yang dulu membuatmu terbang. Ketika salah, salahkan dirimu. Ketika benar, jangan hanya benar dari sudut pandangmu. Terkadang terlalu percaya itu bisa berakhir kecewa, terkadang harus menunggu agar bisa diharapkan, terkadang itu semua hanyalah buaian. Kalian takkan pernah mengerti, karena kalian takkan pernah berada di posisi ini. Saya hanya manusia yang berlari disini dengan harapan yang tercurah disana. 

Seperti gurun yang merindukan hujan, langit yang merindukan pelangi untuk mewarnai hari. Kertas takkan selamanya putih. Tinta akan selalu menggoreskan noda. Memahami dalam sebuah diam. Mendalami dalam sebuah hening malam. Dalam diam selalu ada kesunyian. Dalam harapan selalu terselip doa untuk sebuah kisah indah di masa depan. Melihat tak sepenuhnya selalu nampak. Memegang tak selamanya selalu tergenggam. Hidup itu kanvas. Sayang kalo cuman dikasih warna putih. Jadi warnain hidup biar ada cerita di masa tua nanti. Tak ada yg terbuang percuma, tak ada yg tersisa tanpa guna, ini teguran semesta agar kamu mengerti, bagaimana menjaga sebuah bahagia. Biarkan semua berjalan sejalan dengan apa yang tlah digariskan oleh-Nya. Yang terbaik dari-Nya adalah yang terbaik bagi kita. Manusia terbang di langit-Nya. Berjalan di tanah-Nya. Tenggelam di air-Nya. Hidup karena-Nya dan Mati atas kehendak-Nya. Bersyukurlah, karena bumi ini bulat dan kita akan terus mengelilinginya :) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar