Berbahagialah

Berbahagialah

Minggu, 08 Desember 2013

Penikmat Perasaan

Senang rasanya kembali bertemu dengan secangkir kopi dan senja dilangit yang nampak begitu sempurna. Nampak menyenangkan ketika saya dapat kembali bercerita disini. Sebelumnya mari membahas "perasaan" yang di dalamnya terdapat kata "rasa". Ya, rasa yang memliki arti sangat banyak. Senang, sedih, suka, duka, sayang, kecewa, manis, pahit, asam, asin dan begitu seterusnya. Semua makhluk hidup memiliki rasa dan memang atas dasar itulah manusia menjalani hidupnya. Hidup yang seharusnya. Lantas seperti apa sosok Sang Penikmat Perasaan ini?

Sosok ini merupakan sosok yang sangat menikmati rasa. Dia mempertahankan sosok yang memberinya rasa sakit, hanya karena dia lebih menikmati rasa sayang untuk sosok itu. Dia menahan rasa sedihnya untuk kemudian ikut bahagia, ketika dia melihat sosok itu menikmati rasa bahagia dengan sosok lain selain dirinya. Dia tetap menikmati rasa kecewa ketika harapannya ternyata tak sejalan dengan kenyataannya. Dia rela melepas rasa manis untuk kemudian menelan rasa pahit hanya untuk sekedar belajar dan mencari tahu sesuatu yang belum dia ketahui. Dia tak pernah berhenti belajar memahami hidup dan menikmati setiap rasa itu.

Sang Penikmat Perasaan, menggenggam dan tak pernah melepas kepercayaan. Memeluk untuk menenangkan. Meluruskan ketika menyimpang. Menghapus ketika air mata terurai. Menjadi penerang dalam kegelapan. Penyemangat dalam keputusasaan. Pemberi tawa dalam duka. Pendengar yang baik untuk setiap cerita. Pemberi sandaran untuk sekedar berbagi beban kehidupan.

Sang Penikmat Perasaan, melepas untuk kebahagiaan sumber bahagianya. Merelakan hanya karena telah ada sosok lain yang lebih layak bersamanya. Mundur ketika sudah tak diinginkan. Memendam sakit tanpa dendam untuk menyakiti. Mendoakan yang terbaik untuk sosok yang telah menduakan. Tersenyum ketika bertemu disaat semua tak lagi sama.


Tak pernah ada satupun yang diciptakan oleh-Nya tanpa ada kegunaan didalamnya. Semua rasa yang ada ini merupakan anugerah yang sudah seharusnya di syukuri. Semua memiliki makna, semua berakhir dengan hikmah dan semua ini adalah pembelajaran. Ya, pembelajaran untuknya mengenai kehidupan. Tak pernah ada yang sempurna, bahkan sebaik apapun sosok itu. Sang Penikmat Perasaan, nampak begitu menikmati semua yang telah dia dapatkan. Dia belajar dari semua rasa yang ada, belajar mensyukuri apa yang dia dapatkan. Mengeluh jauh lebih mudah dibanding mensyukuri apa yang ada. Sang Penikmat Perasaan bukanlah seorang yang suka berkebun, tapi dia menanam sebanyak mungkin untuk kemudian dia memetik hasilnya kelak hehe nampak menyenangkan.

Aaaah saya terlalu larut dalam sosok ini hingga telat menyiram tanaman di halaman rumah, bahkan cangkir saya pun nampak masih terisi. Mulailah menanam dan terus sirami agar cepat mendapati hasilnya kelak hehe dengan berat badan yang ideal dan mata yang berkaca, saya harus mengundurkan diri. Sampai bertemu di mata yang masih terbuka dan nafas yang masih berhembus. Kelak :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar