Berbahagialah

Berbahagialah

Jumat, 04 April 2014

Arti rasa dalam kata kita

Semakin gelap semestaku, semakin hilang cahaya ditelan langit yang menjelang malam. Bertahan untuk satu nama, berjuang atas dasar rasa dalam hati manusia. Ini mengenai kita, mengenai rasa didalam dada. Ini mengenai kita, mengenai peduli yang tak lagi harus diminta. Ini mengenai kita, mengenai ego yang tak lagi hanya mengenai aku ataupun kamu. Ini mengenai kita, mengenai jalan mana yang akan kita ambil. Ini mengenai kita, mengenai langkah yang harus selalu kita samakan. Ini kita, dua hati dua nama dua pemikiran yang harus selalu sejalan.

Ini bukan mengenai sosok siapa yang layak berada di depan, ini bukan mengenai sosok siapa yang pantas menentukan arah tujuan, ini bukan mengenai siapa yang harus mengarahkan siapa. Ini mengenai bagaimana kita dapat selalu berjalan beriringan, saling menjulurkan tangan ketika salah satu diantara kita terseok, saling memberi dorongan ketika salah satu diantara kita sedang terpuruk, bukan untuk memperlihatkan siapa yang lebih membutuhkan siapa, tapi untuk membuat kita terus berjalan beriringan dijalan yang kita pilih, di setiap langkah yang kita ayunkan. Ini mengenai kita, bukan hanya aku atau kamu. .
"Kita telah menjadi satu atas kesadaran rasa dalam hati kita, kita telah menentukan untuk melangkah bersama, kita telah memilih jalan mana yang akan kita lalui bersama. Bukan hanya aku, bukan hanya kamu. KITA!!"
Kesalahan membawa kita melihat arti benar yang sesungguhnya. Perbedaan pendapat, perselisihan maupun semua masalah yang kita lewati itu tidak untuk membuat kita melemah, tidak untuk membuat jurang pemisah, tidak untuk membuat kita terpisah hanya karena kita memiliki dua pemikiran yang berbeda. Itu perekat, itu cambuk bagi kita menjadi lebih baik, untukku begitupun untukmu.

Kita takkan pernah dapat melewati semuanya tanpa tangan yang saling bergenggam, kita takkan pernah mulus melewati semua tanpa perselisihan maupun perbedaan pendapat, kita takkan pernah dapat menikmati senja tanpa adanya siang dan malam, kita takkan pernah benar-benar sejalan tanpa adanya pengertian, kita takkan pernah berjalan jauh tanpa adanya kebersamaan. Jalan kita masih panjang terbentang, biarkan tangan kita terus saling bergenggam, biarkan kaki kita terus melangkah bersamaan, melangkah dijalan yang telah kita tentukan, biarkan hati kita terus bertautan, biarkan diri kita terus menjadi pribadi yang lebih baik. Disini, di dunia kita, di semesta kita.

Jangan pernah lelah untuk terus berjalan di jalan kita, jangan pernah lelah untuk terus melangkahkan kaki kita bersama, jangan pernah lelah untuk terus saling menggenggam, jangan pernah lelah untuk saling mempelajari diri kita masing-masing, jangan pernah lelah untuk terus menunggu senja dalam indahnya kita, jangan pernah lelah untuk terus menghangatkan dinginnya malam dalam pelukan, jangan pernah lelah untuk terus bersamaku menjalani setiap detik waktu dalam kata kita, dalam sebuah rasa.

Kini tak ada lagi yang harus memperjuangkan dan yang hanya menikmati perjuangan, saat ini kita yang harus terus berjuang menjaga semua yang telah kita jalani. Kini bukan hanya aku maupun kamu yang terus berusaha saling meyakinkan, tapi kita yang akan berusaha meyakinkan mereka yang memandang sebelah mata. Kini bukan hanya aku maupun kamu, bukan hanya hidupku maupun hidupmu, bukan hanya duniaku maupun duniamu, bukan hanya urusanku maupun urusanmu. Semua ini tentang kita, hidup kita, dunia kita, urusan kita. Semoga kamu mengerti, semoga ini dapat memberimu arti. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar